Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Mengemis dalam kegalauan Terendap dalam kelindan kehidupan Hingga kusut bagai benang Yang sulit terurai, rumit sungguh
STP
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Energi positif getaran kata Terus menggoda menggelayuti hati yang kosong Frekuensinya linear selaras berirama Menusuk sampai ke
Tag: Puisi
Isyarat Hati
Karya Husnul Ramadhan Ellzhongge Wajah malam yang buram sesunyi Ada nyanyian rindu yang nyeri Membasuh hening yang terlumat oleh senja Pada kerinduan
Perang Saudara (Hakikat Perdamaian)
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Percik api pemicu telah dinyalakan Mengetuk keras pintu-pintu hati insan Ruang media sosial berseliweran berita Menyuburkan atensi
STP
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Energi positif getaran kata Terus menggoda menggelayuti hati yang kosong Frekuensinya linear selaras berirama Menusuk sampai ke
Apa yang Aku Cari?
Karya Rahmad Nazir Malam tak selalu membawa ketenangan, siang tak selamanya bergemuruh riuh. Namun, ketenangan dan kegaduhan tetap mewujudkan kenangan. Apa yang
Menabuh Gong Perdamaian
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Bentang alam nusantara indah nan memesona Mahakarya agung sang pencipta Yang begitu eksotik, tak bisa dilukiskan dengan
Aku Mencintaimu Sayang
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Bekas jejak catatan sejarah negeri Mewangi indah dalam perjalanan bangsa Sang putera fajar diasingkan di negeri ini
Asa yang Musykil
By Rahmad Nazir Untuk apa memberikan segala yang kau punya demi mengkomersilkan cintamu pada jiwa-jiwa yang lebai dengan segala ikrar-ikrar manis nan
Sajak Merah Malam Duka
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Langit merah bercahaya penuh gairah Lanskap stadion Kanjuruhan Malang Jadi arena pertandingan sepakbola Arema Malang vs
Khilaf
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Bayanganmu melembutkan hatiku Bagai tersiram mata air syurga Pada gersangnya kekalutan hati Dalam sudut sempit keegoan
Rintihan Camar
Karya LAFADH BURHAN Mentari indah Menampakan diri Dengan percaya diri Siap memanggang semesta Gontai langkah menyusuri pagi Meraih mimpi yg kian
Lelaki Tua & Perempuan Tua
Karya R. Nasir Lelaki Tua Penyelam & Tenunan Perempuan Tua Semua telah lusuh terbata-bata dalam jerit hayal Rintihan bapak tua
Senja Menyapa
Karya LAFAD BURHAN Deru ombak memecah Pesisir berirama mengalun Sendu terdengar mengiringi Langkah senja keperaduan Burung camar mendendangkan Senandung rindu Menyapa
Canda Senja
Karya LAFAD BURHAN Terhempas diantara tepian waktu yang kian merajam sukma.. Saat hati sedang berperang dengan isi kepala… Jiwa menjerit tanpa suara
Sayatan Hamba
R. Nasir Rumi bergumam “Melihat selain dia adalah derita” Ada kegilaan Majnun pada Laila melampaui nalar-nalar akliah Atau sabda-sabda Gibran penuh kenelangsaan
Gaung Api Nasionalisme
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Berebut remah-remah Sisa-sisa makanan Hingga saling fitnah Sikut-menyikut, melukai Bahkan saling membunuh Telah menjadi kebiasaan Bahkan
Damailah Negeriku
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Dahulu kala Pancasila begitu sakti Menyatukan seluruh elemen anak bangsa Terikat kuat bersatu padu harmoni Dari
Ambivalen
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Aku mencintaimu bagai pekat malam Yang setia menemani bintang Hingga sinarnya begitu terang Berpendar indah menghiasi
Oase
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Engkau berhijrah dari bumi pulau Parang Menuju ke negeri nan subur, tanah Keo Negeri yang beradat dan
Mentari
Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Pancaran sinarmu yang indah Menerangi seluruh relung hatiku Menggetarkan jiwa menggelorakan rasa Cahaya cintamu bagai stimulus