Jakarta, CNN Indonesia —
Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia atau World CPOD Day diperingati setiap 15 November. Hari ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat seluruh dunia, mulai dari faktor risiko, gejala, pencegahan, hingga pengobatannya.
PPOK sendiri adalah penyakit yang terjadi karena penurunan fungsi paru yang kronis. Penyakit ini ditandai dengan gejala sesak napas yang terus menerus. Umumnya penyakit ini muncul pada usia 50 tahun ke atas.
Setiap orang mengalami penurunan fungsi paru karena bertambahnya usia. Namun, pada penderita PPOK, fungsi paru menurun lebih cepat disebabkan karena beberapa faktor risiko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan PPOK antara lain genetik, merokok, polusi udara, debu atau paparan kimia, dan infeksi.
Menukil laman Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD), Hari PPOK Sedunia 2023 mengambil tema ‘Breathing is Life – Act Earlier’.
Tema ini bertujuan untuk menyoroti betapa krusialnya menjaga kesehatan paru, serta pentingnya melakukan diagnosis dan intervensi sejak dini.
Tema ini juga mengingatkan masyarakat bahwa menjaga kesehatan paru-paru sejak muda lebih baik dan melakukan tindakan sekarang lebih baik daripada nanti.
Sejarah Hari PPOK Sedunia
Ilustrasi. Berikut ini sejarah Hari PPOK Sedunia yang diperingati setiap 15 November. (iStockphoto/Udom Pinyo)
Hari PPOK Sedunia pertama kali diselenggarakan pada 2002 oleh Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD).
GOLD adalah lembaga yang bekerja sama dengan para tenaga medis profesional dan fasilitas kesehatan di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran terhadap PPOK, serta meningkatkan upaya pencegahan dan pengobatan penyakit tersebut.
Setiap tahun, berbagai lembaga dari lebih dari 50 negara di dunia menyelenggarakan beragam kampanye dan aktivitas yang bertujuan untuk menyoroti pentingnya edukasi tentang PPOK dalam rangka menurunkan angka kasus penyakit tersebut secara global.
(pua/pua)
[Gambas:Video CNN]
Komentar