Jakarta, CNN Indonesia —
Warga Palestina bukan cuma harus berlindung dari bom dan rentetan serangan dari tentara Israel. Mereka juga harus bertahan melawan berbagai penyakit menular yang kini mulai menyebar di kantong-kantong pengungsian Palestina di Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober lalu.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan penyakit menular seperti diare hingga cacar melonjak di Gaza. Bahkan lembaga itu juga menyebut risiko kolera dan epidemi lainnya statusnya semakin meningkat.
Melansir Al Jazeera, krisis air dan sanitasi di Gaza yang rusak membuat penduduknya rentan tertular penyakit. Hal ini juga diperparah dengan kurangnya air minum bersih serta polutan yang menyebar di setiap kantong pengungsian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas penyakit apa saja yang paling banyak menyerang masyarakat di Gaza saat ini, di tengah situasi perang yang semakin mencengkam? Berikut beberapa daftarnya:
1. ISPA
Infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA merupakan penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat di tengah gempuran Israel. Sebanyak 54.866 kasus tercatat, dengan gejala seperti pilek, batuk, hingga sakit tenggorokan.
Namun, penyakit ini sebenarnya sudah banyak menyerang masyarakat Gaza bahkan sebelum perang terjadi. ISPA bahkan telah menjadi penyebab kematian nomor enam di Jalur Gaza.
2. Diare
Tercatat lebih dari 33.551 kasus diare dilaporkan. Bahkan setengah dari jumlah tersebut merupakan anak di bawah lima tahun. Minum air yang terkontaminasi adalah salah satu penyebab utama diare.
3. Ruam kulit
Sebanyak 12.635 kasus ruam kulit dilaporkan. Bakteri dan virus memang bisa menyebabkan kulit menjadi merah, meradang, dan gatal. Ruam kulit adalah beberapa tanda pertama kurangnya pasokan air untuk kebersihan.
4. Kudis dan kutu
Sebanyak 8.944 kasus infeksi parasit penyebab kudis dan kutu telah dilaporkan. Keduanya menyebabkan rasa gatal yang parah.
5. Cacar air
Setidaknya 1.005 kasus cacar air telah dilaporkan. Penyakit virus ini menyebabkan ruam dan demam hingga melepuh. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak, namun bisa juga menginfeksi orang dewasa.
(tst/asa)
[Gambas:Video CNN]
Komentar