oleh

Pertama di Dunia, Dokter AS Sukses Lakukan Transplantasi Mata


Jakarta, CNN Indonesia

Para ahli bedah di New York, Amerika Serikat telah berhasil melakukan transplantasi mata pada manusia. Ini menjadi transplantasi mata pertama di dunia.

Kabar yang diumumkan pada Kamis (9/11) tersebut dianggap sebagai pencapaian dan terobosan tertinggi saat ini. Namun hingga saat ini, pasien belum bisa melihat kembali.

Enam bulan sejak operasi, mata yang dicangkok menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang penting. Misalnya saja pembuluh darah yang berfungsi dengan baik dan retina yang tampak menjanjikan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Fakta bahwa kita melakukan transplantasi mata merupakan sebuah langkah maju yang besar. Sesuatu yang telah dipikirkan selama berabad-abad, namun belum pernah dilakukan,” ujar dokter pemimpin tim Eduardo Rodriguez, melansir Reuters.

Sejauh ini, dokter hanya mampu melakukan transplantasi kornea atau bagian lapisan depan mata yang bening. Namun, transplantasi mata secara menyeluruh belum pernah dilakukan.

Operasi transplantasi sendiri menghabiskan waktu sebanyak 21 jam. Mulanya, bola mata ini akan menjadi bagian dari transplantasi wajah bagian kiri.

Rodriguez mengaku akan terus memantau perkembangan hasil transplantasi mata tersebut. Transplantasi bola mata sendiri, lanjutnya, membuka banyak kemungkinan baru. Termasuk di antaranya penglihatan yang tidak pulih.

Saat ini, tim peneliti lain tengah mengembangkan cara untuk menghubungkan jaringan saraf di otak ke mata melalui penyisipan elektroda. Cara ini memungkinkan terbentuknya penglihatan.

“Jika kita dapat bekerja sama dengan ilmuwan lain yang sedang mengerjakan metode lain untuk memulihkan penglihatan, saya pikir kita selangkah lebih dekat,” ujar Rodriguez.

Penerima mata Aaron James adalah seorang veteran militer berusia 46 tahun dari Arkansas. Ia berhasil diselamatkan dari kecelakaan listrik bertegangan tinggi yang menghancurkan bagian sisi kiri wajahnya, termasuk mata.

James sendiri sadar betul akan adanya kemungkinan bahwa penglihatan mata kirinya tak bisa pulih kembali.

“Para dokter tidak pernah mengira cara ini akan berhasil, dan mereka sudah memberi tahu saya sejak awal,” ujar James.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *