Kupang (Kupang Online) – Kapolres Manggarai Timur AKBP I Ketut Widiarta mengingatkan seluruh anggotanya untuk terus melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dialami masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
“Kami mengajak seluruh anggota Polres Manggarai Timur untuk terus melakukan berbagai upaya pencegahan terjadinya kasus TPPO yang saat ini menjadi fokus perhatian Kepolisian RI,” kata Kapolres AKBP I Ketut Widiarta dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (31/7/2023).
Kapolres mengingatkan seluruh anggota kepolisian di Kabupaten Manggarai Timur untuk terus mengimbau dan memberikan edukasi kepada seluruh masyarakat tentang bahaya TPPO.
Ia mengatakan anggota Kepolisian agar memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana berbagai modus-modus yang dilakukan para pelaku TPPO dalam proses perekrutan tenaga kerja ilegal sehingga masyarakat tidak menjadi korban.
“Masyarakat masih belum memiliki pengetahuan dan informasi yang memadai mengenai TPPO sehingga banyak yang akhirnya menjadi korban dan ada juga berperan menjadi perekrutan di lapangan karena tidak mengetahui bahwa kegiatan yang dilakukan masuk dalam kasus TPPO,” kata I Ketut Widiarta.
Ia berharap seluruh anggota Kepolisian setempat tidak lelah dalam melaksanakan upaya pemberantasan TPPO baik melalui upaya pencegahan maupun dengan penegakan hukum terhadap pelaku TPPO yang terjadi di Kabupaten Manggarai Timur.
Baca juga: Pemkab Mabar cegah TPPO dengan perkuat data warga desa
Dia mengatakan pemberian piagam penghargaan terhadap anggota Kepolisian Resort Manggarai Timur yang beberapa waktu lalu berhasil mengungkap kasus TPPO bisa menjadi motivasi bagi personel aparat kepolisian setempat untuk meningkatkan partisipasi dalam pemberantasan TPPO.
Baca juga: Pemkab Ngada diminta bentuk satgas TPPO mulai dari desa
“Pemberian penghargaan itu sebagai bukti nyata peran serta dan loyalitas para anggota kepolisian dalam pemberantasan TPPO yang saat ini menjadi perhatian seluruh masyarakat,” kata Kapolres I Ketut Widiarta.
Komentar