JAKARTA (GATRANEWS) – Persatuan Pesepakbola Profesional Prancis (UNFP) mengkritik langkah Paris Saint-Germain yang tidak membawa Kylian Mbappe ke tur Asia mereka.
Mbappe kemudian diturunkan untuk berlatih dengan cadangan Paris Saint-Germain setelah mendapati dirinya terdampar dengan banyak opsi di klub.
“UNFPA percaya bahwa berguna untuk mengingatkan manajer yang menekan pekerja, misalnya dengan memperburuk kondisi kerja mereka, memaksa mereka untuk pergi atau menerima tuntutan majikan, yang melanggar konstitusi moral dan dikutuk oleh hukum Prancis,” kata UNFPA dalam sebuah pernyataan.
“UNFPA menjamin hak untuk mengambil tindakan perdata dan hukum terhadap klub mana pun yang berperilaku seperti ini,” tambahnya.
BACA JUGA: Perjalanan Asia Tidak Termasuk, Sarankan Paris Saint-Germain Lepas Kylian Mbappe
Masalah Mbappe mencuat setelah dia mengatakan kepada klub bahwa dia tidak ingin memperpanjang kontraknya yang masih tersisa 12 bulan.
Paris Saint-Germain ingin menjual Mbappe demi keuntungan, namun Mbappe berencana bertahan di sana hingga kontraknya habis.
Saat Mbappe bergabung dengan Paris Saint-Germain dari Monaco pada 2017 lalu, dia bernilai 165,7 juta pound (sekitar Rp 3,2 triliun). Dia telah menghabiskan enam tahun di PSG, mencetak 212 gol dalam 260 penampilan dan memenangkan atau berbagi lima penghargaan Sepatu Emas Ligue 1 terakhir.
Dia membantu Prancis menjuarai Piala Dunia 2018 dan mencetak hat-trick melawan Argentina di final Piala Dunia 2022.
Mbappe sangat dekat untuk bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2022, tetapi yang mengejutkan, dia menandatangani perpanjangan kontrak selama dua tahun dengan Paris Saint-Germain.
Untuk Paris Saint-Germain, mereka sengaja mengecualikan Mbappe dari tim yang akan berangkat ke Asia. Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi juga baru-baru ini menyarankan bahwa tidak mungkin bagi mereka untuk melepaskan Mbappe secara gratis di akhir musim.
Baca juga: Pemain Korea Lee Kang-in gabung Paris Saint-Germain
Baca juga: Aubameyang Setuju Gabung Marseille
Komentar