Karya Tya Purab
Kelas : XI IPS 2
SMA Negeri Nubatukan Kabupaten Lembata-NTT
Kukuruyuk…
Suara ayam yang berdengung tanda pagi telah tiba.
Aku masih terlelap tidur dengan selimut
yang masih menyelimuti diriku
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu.
Tok tok tok tok…
“Ninaa, Ninaa, ayo bangunnn”
Aku pun kaget dari tidurku karena suara ibu yang begitu kuat disertai ketukan pintu penuh dengan tenaga.
Aku membuka matanya perlahan sambil tangankumencari handphone milikku untuk melihat jam yang sudah menunjukan pukul 05.30.
Aku pun bergegas bangun dan membereskan tempat tidurku mengingat karena hari senin diwajibkan untuk apel bendera,jadi aku pun bersiap diri dengan begitu cepat.
Setelah selesai siap,Aku pun segera bergegas ke sekolah
Menggunakan motor spesy milikku karena ayah sedang sakit sehingga tidak dapat menghantarkan ku ke sekolah.
Di perjalanan ke sekolah aku menikmati udara segar dan melihat anak-anak sekolah dasar yang sedang berjalan bergandengan ke sekolah yang membuat hatiku begitu tersentuh.
Sesampainya di sekolah Akupun memarkirkan motorku di tempat parkir dan berjalan menuju ke kelas.
“Alina, Alina, Alina”
Suara yang tak terdengar jelas memanggilku dari arah belakang Aku pun berbalik badan dan mendapati
Permata teman sekelasku yang memanggilku tadi
“”Hayyyy permata””
jawabku untuk membalas sapaan permata
“Apakah ayahmu sudah sembuh alina?”Permata membuka percakapan mereka di pagi itu dengan bertanya
“Belum permata” jawab ku dengan suara yang lirih.
Karena melihat teman sekelasnya menjawab dengan sedih permata pun segera menganti topik percakapan dengan membahas mengenai palajaran sekolah untuk menemani mereka berjalan menuju ke kelas, dan tanpa permata sadari ada rasa takut yang sedang menghantui alina
Sesampaiya di kelas aku pun segera berjalan menuju ke tempat duduk untuk mengerjakan sisa pr yang belum sempatku kerjakan tadi malam.
Pembelajaran pun dimulai seperti biasa bapa-ibu guru masuk mengajar dan keluar ketika sudah waktunya
Ting ting ting……
Lonceng berbunyi tanda waktu yang paling disukai seluruh siswa termasuk aku karena tibalah kami untuk pulang kerumah masing-masing
Aku pun membereskan buku serta pelengkapan sekolah lainnya untuk dimasukan ke tas milikku
Setelah selesai berberes aku pun bergegas ke tempar parkir untuk mengambil motor milikku.
Tetaoi tiba2 terdengar suara yang memanggilku
“Nina nina nina”..
Aku pun menoleh dan mendapati bintang yang sedang berlari ke arahku
“Bolehkah aku menumpang?”tanya bintang
“Tentu saja boleh”
jawabku karena Bintang merupakan tetangga sebelah rumahku sekaligus sahabatku
Perjalanan pulang bersama bintang adalah yang oaling menyenangkan karena menurutku bintang merupakan sosok yang receh dan periang sehingga selalu dibuat tertawa dengan lelocon buatanya.
Perjalaan dari sekolah ke rumah menghabiskan kurang lebih 10 menit.
Dan akhirnya Aku dan bintang telah sampai ke rumahku.
Bintang pun turun sambil mengucapkan terimaksih dan kembali kerumahnya.
Dan aku pun memarkirkan motor dan berjalan masuk kedalam rumah
SELAMAT SIANG
ucapku sekuat tenaga namun tidak ada yang membalas.
Aku kebinggungan karena ini tidak seperti biasanya
akupun mencari ibu kedapur,ke samping rumah ,bahkan smpai mencari ke kamar ibu
namun tidak mendapati ibu bahkan ayah yang sedang sakit
Ketika berjalan keluar kamar
ada sepotong kertas yang menarik perhatianku,
Yang diletakan di atas meja milik ibu.
Aku pun mengambil kertas tersebut dan ternyata isi dari kertas tersebut merupakan pesan yang ditulis ibu
Isi pesannya yaitu
“”Alina,ibu dan ayah harus ke kampung karena ada urusan kesehatan yang harus diselesaikan.Alina harus tenang dirumah dan jangan kemana-mana.Ayah dan ibu tidak akan lama dan akan segera pulang secepatnya.””
Selesai membaca akubpun meletakan kambali surat tersebut dan berjalan menuju ke kamar untuk menganti seragam sekolah.
Selesai menganti pakaian akunpun bergegas kedapur untuk memasak makan siang untukkun dan kakak sakti
Setelah selesai masak aku pun bergegas untuk makan siang.
Malam telah tiba…
Rintikan hujan terdengar di telingaku.
Aku sedang bermain handphone milikku
Dan tiba-tiba
Getaran hpku berbunyi dan tertera panggilan masuk dari ibu
Aku pun mengesek dan menjawab
“Hallo ibu”
“Hallo nina selamat malam nak,ibu cuma ingin sampaikan bahwa ayah mengatakan untuk besok nina dan kakak sakti akan ke kampung menyusul ayah dan ibu”
“Memangnya ada apa ibu?”Jawabku penuh tanda tanya
“Tidak ada apa-apa nina.Tolong sampaikan kakak sakti kalau besok ketika turun kapal langsung menuju ke RS yah”
“baiklah ibu akan aku sampaikan ke kakak sakti”
“Terimakasih nak,sebaiknya nina tidur karena sudah larut malam dan jangan lupa berdoa yah nak”
“Baiklah ibuu,selamat malam.”
Sambungan panggilan pun terputus dan aku pun segera bersiap diri untuk tidur.
Kesokan harinya aku dan kakak sakti telah bersiap diri menuju ke pelabuhan,sesampainya di pelabuhan aku dan kakak sakti menggunakan kapal cepat agar akutidak jenuh menunggu lama untuk menuju ke kampungku.Di perjalanan aku melihat pemandangan yang indah melalui jendela kecil kapal itu.
Sesampainya di pelabuhan tujuan akudan kakak sakti pun langsung bergegas menuju ke RS menemui ayah dan ibu.
Sesampainya di RS aku mendapati ayah yang tertidur dengan kondisi yang cukup baik.sorenya ayah sudah diizinkan untuk kembali ke rumah karena kondisi yang sudah mulai membaik.ayahpun di bawah kembali ke rumah nenek yang jaraknya cukup jauh.
di perjalan aku dan ayah saling berbagi cerita.
ayah berkata nanti kalau alina kangen ayah alina cukup melihat bulan dan ketika iya bercahaya terang ingatlah kalau ayah sedang menghibur alina.
Bukannya aku merespon aku malah berpikir kalau itu sebagai lolucon belaka
Sesampainya di rumah nenek ayahpun istiraht di kamar dan aku juga beristrahat di ksmsr milik sepupuku
Dug dug dug…..
Entah mengapa aku kaget dari tidurku dan hatiku tiba-tiba berdegub kencang tak karuan
Terdengar suara tangisan yang lirih penuh kesedihan
Aku pun meloncat keluar kamar dan mencari sumber suara tangisan tersebut ternyata suara tengisan tersebt nerasal dari kamr ayahku
Aku membuka kain pintu dan mendapati ayah terbaring kaku dengan kulit yang pucat
AYAHKU MENINGGAL
Seketika duniaku serasa berhnti
Aku memukul kepalaku berharap aku bangun dari mimpi ini
Kuat sekuat-kuatnya aku mencoba tetapi tetap tidak bisa
INI KENYATAAN
Aku seakan akan ingin memarahi tuhan karena mengapa tuhan begitu tidak adil mengambil seseorang yg berharga bagiku
tapi ini sudah menjadi jalan yang terbaik
Ayahku pun dikuburkan penuh luka yang membekas bagiku.
Hari-hari berlalu aku selalu mengingat ayahku disetiap langkah hidupku mengingat kenangan indah yang kami lakukan.
Tetapi ketika aku sedih dan menangis aku selalu ingat perkataan ayahku.
Aku mengangkat kepala dan melihat kearah langit mencari bulan karena aku tau kalau
AYAH ADALAH CAHAYA REMBULAN YANG SELALU MENEMAMI SETIAP HARI-HARIKU DAN MENGHIBURKU KETIKA SEDANG MERINDUKANNYA.
__________________
Tanggal/tahun menulis : 29 Febuari 1 -Maret 2023
Komentar