oleh

BNN Gandeng Bea Cukai Hentikan Aliran Sabu yang Diselundupkan Menggunakan Kapal Ikan Pengangkut Ikan

cilegon (GATRANEWS) – Badan Narkotika Nasional dan Bea Cukai Indonesia berhasil menggagalkan upaya peredaran narkoba jenis sabu di perairan selatan di kapal nelayan pengangkut ikan melalui jalur laut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal pengangkut ikan itu ditangkap kapal patroli bea cukai pada Kamis (23/2/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Petugas menemukan 309 paket sabu di bawah mesin kapal.

Selain menyita sabu, petugas menangkap delapan ABK warga negara asing (WNA) asal Iran, antara lain ARJ (23), AWS (26), WB (23), UD (37), WMP (40), ST (31) dan AN (64) dan ARS (22) serta menyita barang bukti ratusan sabu di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Kota cilegon, Banten.

Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus R. Golose mengungkapkan, penyelundupan narkoba termasuk jaringan internasional atau transnationalorganized crime (TOC) yang bergerak lintas batas.

“Hasil barang bukti yang didapat masih dikembangkan yaitu 309 paket sabu. Ini akan diperiksa di laboratorium untuk dianalisis secara kualitatif kandungan senyawa sabu tersebut,” kata Petrus R. Golose usai olah TKP. Sabu di Pelabuhan Indah Kiat Merak, cilegon, Banten, Jumat (24/2/2023).


Petrus mengatakan, tersangka yang ditangkap saat ini adalah delapan warga negara asing (WNA) asal Iran.

“Selain mengedarkan, hampir semua dari delapan tersangka itu dinyatakan positif sabu,” katanya.

Petrus melanjutkan, sabu direncanakan beredar di wilayah Jawa melalui perairan Samudera Hindia.

“Sampai hari ini, mereka meninggalkan negara Iran selama 35 hari menggunakan kapal penangkap ikan. Jadi ini hasil operasi maritim dengan kode nama “PRG” (Combined Rasta Patrol Group) 2023. Sudah lama dalam hal ini operasi karena mereka beroperasi di perairan internasional,” jelasnya.

Syarif Hidayat, Kepala Bidang Anti Narkotika Administrasi Umum Kepabeanan menambahkan, penangkapan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Badan Narkotika Nasional Indonesia dan Bea Cukai Indonesia.

“Karena tidak mudah melakukannya sendiri, dengan gelombang 8 meter di Samudera Hindia selatan Jawa antara Jawa dan Sumatera, itu lokasi yang sangat sulit. Ini pertama kalinya kami menangkap narkoba yang masuk dari Iran masuk melalui perairan selatan,’ Sharif menyimpulkan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *