oleh

Merajut Asa Di Tengah Keterbatasan

Gambar antusias anak-anak dalam belajar Ngaji

Kupangonline.com-Ende-Pendidikan merupakan salah satu senjata yang paling ampuh dalam memajukan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Tanggung jawab untuk memajukan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab semua kita. Diperlukan peran semua stakeholder agar selalu bahu-membahu, berkolaborasi secara bersama-sama untuk mendidik, mengajar, dan melatih anak bangsa baik itu melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

Keterbatasan waktu dalam dunia pendidikan formal mengharuskan kita sebagai sebagai orangtua, masyarakat bahkan kelompok masyarakat untuk bisa bersinergi sehingga kesinambungan pendidikan anak-anak kita terus berlanjut, bukan saja di sekolah tetapi juga di luar sekolah.

Oleh karena itu, Umul Kais; seorang guru di salah satu SMP Swasta di kota Ende mendedikasikan ilmu dan pengetahuannya untuk bisa mendidik, melatih dan mengajar anak-anak usia SD. Diliputi rasa kekhawatiran terhadap perkembangan pendidikan calon generasi penerus masa depan bangsa.

Umul kemudian berinisiatif untuk mendirikan Taman Pembelajaran Al-Qur’an (TPA) Ashakinnah, yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi Lingkungan Kampung baru, RT/RW : 002/005, Kelurahan Mbongawangi, Kecamatan Ende Selatan.

Saat diwawancarai oleh salah seorang kontributor media ini pada Rabu (18/1/2023) sore waktu setempat.

Dia menyampaikan beberapa alasan yang mendasari dirinya untuk mendirikan TPA Ashakinah.

“Alasan saya mendirikan TPA ini karena anak-anak di kompleks tempat saya tinggal, banyak yang belum bisa mengaji, sehingga saya membuka TPA ini” ujarnya.

Umul juga menjelaskan alasannya menggabungkan konsep TPA dengan Taman Baca karena masih banyak anak-anak SD di kompleksnya yang belum lancar membaca bahkan ada yang tidak bisa membaca sama sekali.

Dia juga menjelaskan alasannya untuk membuka Taman Baca Ashakinah.

“Untuk alasan membuka taman baca, karena saya melihat anak-anak SD yang kelasnya sudah tinggi tapi mareka bacanya kurang lancar. Hal ini diakibatkan Covid-19 kemarin, mereka langsung naik ke kelas berikutnya walaupun belum bisa membaca” kata Umul.

“Jadi dengan adanya buku-buku bacaan setelah mereka mengaji, anak-anak bisa sempatkan untuk membaca walaupun sehari hanya sehalaman” tambahnya.

Suasana belajar Ngaji

Walaupun demikian ia mengatakan bahwa TPA dan Taman Baca yang ia rintis saat ini masih kekurangan buku.

“Melihat antusias orangtua yang semakin banyak menitipkan anak-anaknya ke kami, saya sangat senang tapi di lain pihak TPA dan Taman Baca yang saya rintis ini masih mengalami kekurangan Al-Qur’an, buku Iqro’, Juz Amma, Buku Bacaan Anak-Anak, Buku Pelajaran SD dan alat peraga seperti peta” jelasnya.

“Saya juga mengharapkan bantuan dari pihak lain yang secara sukarela bisa menyumbangkan buku-buku tersebut” pungkasnya. Bagi bapak/ibu, saudara/i, adik/kakak yang budiman bisa menyumbangkannya ke nomor kontak beliau 0822-3788-0425.***

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *