Kupangonline.comKUPANG, (8/11/2022) – Bertempat di aula LP3I College Kupang, dilaksanakan Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Adat Rote pertama di Indonesia yang berlangsung selama 2 hari, yakni per tanggal 8 dan 9 November 2022 dengan total peserta sebanyak 30 orang dari berbagai kalangan seperti pengusaha atau owner salon, peserta didik LP3I dan masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan kolaborasi kerja sama antara LP3I Kupang, LKP Salon Rinny, HIPKI NTT, KADIN NTT dan Pemda Provinsi NTT.
Kegiatan dibuka langsung oleh Branch Manager LP3I Kupang, Bapak Achmad Syahrul Zaini, S.I.Kom. Dalam sambutannya, Branch Manager LP3I Kupang tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Gubernur Provinsi NTT, yang telah mensponsori kegiatan ini. Beliau juga mengapresiasi HIPKI NTT, LKP Salon Rinny dan KADIN NTT yang telah berkolaborasi bersama LP3I Kupang dalam melaksanakan kegiatan ini.
Dalam kesempatan ini juga, Bapak Anwar Pua Geno selaku perwakilan dari Pemda Provinsi NTT menyampaikan bahwa pemerintah tentunya akan mendukung penuh kegiatan semacam ini. Beliau juga berharap agar kedepannya kegiatan semacam ini terus dilaksanakan namun dengan konsep yang lebih disempurnakan dan dengan jumlah peserta yang lebih banyak. Beliau juga mendukung penuh pembentukan komunitas – komunitas sebagai wadah yang menaungi calon – calon atau pelaku entrepreneur yang bergerak dibidang tata rias pengantin adat NTT.
Adapun Ketua KADIN NTT, Bapak Bobby Lianto menyampaikan gagasannya terkait pengembangan kegiatan Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Adat Rote ini dapat dilaksanakan di ruang – ruang publik, sehingga menjangkau lebih banyak kalangan dan output dari Uji Kompetensi tersebut dapat dilibatkan dalam pagelaran parade atau festival budaya yang mencakup Fashion Show, Lomba Fotografi dan Modeling.
Merespon apa yang telah disampaikan oleh Bapak Anwar Pua Geno dan Bapak Bobby Lianto, selaku ketua DPD HIPKI NTT Ibu Evi Mauboi sebelumnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang tergabung dalam kolaborasi pelaksanaan kegiatan Uji Kompetensi tersebut. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa ini merupakan kesempatan baik sebagai langkah awal dalam mempromosikan adat dan budaya NTT. Selain itu beliau menekankan bahwa untuk tata rias pengantin adat daerah lain tidak dapat dilaksanakan karena belum adanya penulisan berstandar nasional melalui BNSP. Kemudian beliau juga berharap apa yang telah disampaikan oleh Bapak Anwar dan Bapak Bobby Lianto terkait rancangan kegiatan serupa dengan konsep yang lebih baik dan lebih besar lagi benar – benar terealisasi.***
Komentar