oleh

Komunitas Art Collaboration Gelar Pentas Seni Di Malam Valentine Day



Mengisi valentine day night/ muda mudi kota kupang dari berbagai komunitas seni/ yang tergabung dalam komunitas art  collaboration mengelar pentas seni baik modeling/ phothografer/ live music/ sulap/ dan seni lukis/ sebagai wujud  mempererat
Tali silahturahmi dalam mengembangkan minat dan bakat untuk kebersamaann///
Ada berbagai cara yang dilakukan oleh kalangan muda-mudi maupun orang tua dalam merayakan moment hari kasih sayang  (valentine day) ada yang memaknai hari kasih sayang dengan berbagi kasih sayang dengan memberikan hadiah bertukaran kado,  ada yang memberikan bunga, untuk orang-orang yang mereka sayanggi dan ada pula yang memaknai hari valentine day dengan  melakukan hal-hal yang negatif.
Namun ada yang berbeda kali ini dalam merayakan hari valentine day bagi generasi muda-mudi yang tergabung dalam komunitas  seni (art collaboration) mereka merayakan hari valentine day dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan positif.
Generasi muda kota kupang nusa tenggara timur, yang berbaur dalam komunitas art collaboration pada sabtu malam 14/2/15  merayakan hari valentine day degan membuat pentas seni, pentas seni ini diikuti oleh beberapa komunitas seni yang ada di
Kota kupang. Diantaranya komunitas modeling, komunitas pothografer, group band, seni sulap dan seni lukis.
Dalam pentas seni yang yang di gelar di cafe alphi musik di jalan palapa, kota kupang bertemakan musick and love diikuti  oleh ratusan kalangan muda orang tua pun turut hadir dalam kegiatan ini.
Hari valentine day di cafe alphi musik menjadi moment bagi para pecinta seni ini dalam memolek skill dalam menampilkan  kemampuannya untuk memberikan yang terbaik demi kebersmaan.
Dalam acara malam valentine day ini sebagian besar mayoritas dari seni fotogafer dan modeling dan para model yang masih  duduk di bangku sekolah ini, mampu menghipnotis para undangan yang hadir di cafe alpi musik.
Tidak saja itu, pertunjukan live musik oleh komunitas band yang di sajikan selama pentas seni ini berlangsung, semakin  membuat hangat kebersamaan para pecinta seni kota kupang, dalam mengekspresikan minat dan bakat dalam dunia seni.
Etho lazarus
mentor art collaboration mengatakan,kegiatan hari valentine day yang diselengarakan oleh art collaboration ini  merupakan kegiatan positif yang harus dikembangkan, agar anak-anak muda tidak menggunakan momen di malam valentine day ini  untuk melakukan hal-hal yang negatif seperti, miras di jalan, melakukan tindakan kriminal dan melakukan perbuatan- perbuatan asusila dan kegiatan-kegiatan negatif lainnya yang merusak diri sendiri dan orang lain.
Ia menambahkan banyak kalangan muda-mudi dan orang tua yang tergabung dalam komunitas-komunitas seni di nusa tenggara  timur, yang berbakat dalam dunia seni,baik mereka yang tergabung dalam komunitas seni rupa, seni lukis, seni tatto,
Fotografer, seni musik, raper, dance, videografer dan komunitas seni lainnya yang mempunyai bakat namun mereka tidak diberi wadah dan kesempatan untuk berkreasi menyalurkan bakat mereka.
Melalui komunitas art collaboration dengan menyelenggarakan kegiatan vestifal seni di alpi musik ini kami ingin mengajak  semua komunitas seni untuk bersama-sama merayakan hari valentine day ini dengan berkreasi mementaskan bakat-bakat seni yang kita punya.
Art collaboration mempunyai rencana akan melakukan even yang lebih besar lagi dengan membuat vestifal seni dengan mengajak  semua komunitas seni di kota kupang  untuk bergabung pada saat menjelang hari ulang tahun kota kupang pada bulan april 2015 nanti,hal ini kami lakukan agar orang dari luar daerah ntt pun tau bahwa masyarakat ntt juga mempunya potensi dan berbakat  dalam bidang seni.
Sementara itu menurut alfred manehat koordinator mengatakan kegiatan ini merupakan kesempatan untuk menghimpun dan  mengembangkan potensi kaum muda di ntt, sekaligus meyatukan semua unsur seni agar bisa saling mendukung dan bekerja sama/  mengembangkan bakat-bakat seni kaulah muda dan orang tua di ntt.
Harapan besar bagi generasi muda ini, walau dalam kesederhanaanya, menunggu perhatian dari pemerintah daerah, agar lebih  menjadi ujung tombak dalam mempersatukan setiap komunitas seni di kota kupang, namun sebagai wadah pembinaan karakter  melestarikan budaya lokal di nusa tenggara timur.
(end)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *