
Launching Sekolah Aplikatif Pemerintahan Desa tersebut dilakukan di Sonaf Room Restoran Subasuka, Jalan Timor Raya, Kelurahan Pasir Panjang-Kota Kupang, Kamis (19/12/2013) siang. Kegiatan launcing ini didahului dengan diskusi dengan moderator Laurensius Sayrani; peneliti Bengkel APPeK dan dan Dosen Fisip Undana; dengan menghadirkan dua nara sumber yaitu Dr. Ajis Salim Adang Djaha dan Bill Nope, SH, M.Hum.
Dr. Ajis Salim Adang Djaha dalam materinya tentang Desain Manajemen Pemerintahan dan Pembangunan Desa mengatakan bahwa perlu adanya peningkatan kapasitas pemerintah desa serta dukungan teknologi moderen untuk mendukung pembangunan di desa. Selain itu persoalan yang mendasar yang terjadi di desa adalah masih lemahnya konsolidasi internal pemerintah desa serta pemerintah desa belum benar-benar transparan dalam manajemen pemerintahan se
hingga memicu rendahnya partispasi masyarakat.
Lebih lanjut, Ajis mengatakan bahwa peningkatan kapasitas desa melalui Sekolah Aplikatif Pemerintahan Desa merupakan sebuah solusi yang telah ditawarkan oleh Bengkel APPeK. Karena selama ini desa memiliki kecenderungan tertutup karena di pemerintah yang lebih tinggi memiliki kecenderungan yang sama.
Sementara itu Bill Nope menyoroti terkait UU Desa yang baru saja disahkan dalam paripurna DPR, baha desa akan di dukung dengan dana 1 Miliyar yang ditransfer langsung ke desa, tentu saja ada kekhawatiran tentang peluang penyalahgunaan wewenang di desa yang sangat terbuka.
“Kehadiran Sekolah Aplikatif Pemerintahan desa ini diharapkan mampu berperan dalam desa sehingga kepala-kepala desa tidak berurusan dengan hukum.” kata Bill.
Beberapa peserta berharap kehadiran Sekolah Aplikatif Pemerintahan Desa ini ikut mendorong agar desa memiliki kapasitas yang memadai untuk mengelola pemerintahan dan keuangan desa.
Kegiatan launcing ditutup dengan pembacaan puisi tak berjudul oleh mama Indra Lay dari Forum Perempuan Airnona- Kota Kupang. (Miju)
Komentar