KEFAMENANU — Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Raymundus Sau Fernandes, S.Pt, mengungkapkan sepanjang garis perbatasan RI – Republic Demokratic Timor Leste (RDTL) terdapat 49.373 rumah layak huni yang masih ditempati warga Indonesia.
Sementara rakyat Timor Leste sudah menikmati rumah sehat dan mentereng.
“Kabupaten TTU adalah salah satu daerah serambi Indonesia yang berhimpitan langsung dengan negara RDTL. Dan sepanjang garis perbatasan di Kabupaten TTU – Districk Oecusse (RDTL) teridentifikasi 49.373 rumah tidak layak huni yang ditempati warga kita. Sementara warga negara tetangga telah menikmati rumah sehat dan mentereng lagi,” curhat Bupati Fernandes kepada Brigadir Jenderal TNI Dody Hugo, salah satu anggota Tim Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas), ketika melakukan kunjungan kerja, Kamis (14/6/2012) siang.
Perbedaan mencolok soal kemajuan pembangunan rumah di antara dua negara bertetangga ini, kata Bupati Fernandes, bisa menimbulkan rasa iri hati bahkan melunturkan semangat nasionalisme warga Indonesia.
“Ada warga kita yang mengeluh kepada saya, kalau pemerintah Indonesia tidak memperhatikan kesejahteraan rakyatnya di perbatasan. Padahal Indonesia sudah merdeka selama 67 tahun sementara Timor Leste baru merdeka 12 tahun tetapi sudah maju sekali,” papar Bupati Fernandes.
Menanggapi keluhan tersebut, Brigjen Dody Hugo mengatakan Tim Sekjen Wantanas akan melaporkan situasi sosial ekonomi di perbatasan RI – RDTL itu kepada Presiden SBY di Jakarta.
“Kunjungan kerja ini, hasilnya akan dilaporkan langsung kepada Presiden SBY. Kami sudah mendengar langsung bahkan sudah melihatnya secara langsung. Tentunya akan disampaikan langsung kepada Presiden SBY,” katanya.
Komentar