Birokrasi kita termasuk jenis birokrasi “drakula” karena banyak ibu-ibu yang mati karena kelalaian birokrasi. Sedangkan kita selalu bersentuhan dengan birokrasi sebelum lahir hingga setelah kematian. Oleh karena itu, birokrasi harus melayani rakyat dengan tulus. Demikian salah satu intisari bedah buku karya Dr. David D. W. Pandie, M.Si tentang Gender, Birokrasi dan Politik.
Kegiatan Bedah Buku yang berlangsung di Hotel Silvya Kota Kupang in bertepatan dengan momen hari Kebangkitan Nasional, Senin 20 Mei 2013. Kegiatan bedah buku dengan Moderator Pemimpin Redaksi Harian Victory News Chris Mboeik dengan menghadirkan pembedah yang terdiri dari dr. Yovita Mitak, Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setda NTT, Fary Francis dari DPR RI dan Nursyahbani Katjasungkana.
Yovita Mitak dalam penyampaiannya mengatakan bahwa secara keseluruhan buku ini sudah sangat baik dan peningkatan peran dan partisipasi perempuan dalam birokrasi dan politik peru terus ditingkatkan karena sampai dengan saat ini partisipasi perempuan di DPRD Provinsi dan Kabupaten hanya 7% dari kuota 30% yang dimanatkan dalam Undang-Undang . Sedangkan Fary Francys mengatakan bahwa sistim demokrsi kita adalah rakyat yang memegang kekuasaan tertinggi, dan itu artinya wakil rakyat harus menjadi jembatan untuk mensejahterakan rakyat, bukan mensejahterakan penguasa. Sementara itu ibu Nur memberikan apresiasi kepada Pak David yang sudah menerbitkan buku ini. “Buku ini bisa menjadi pedoman bagi semua kalangan untuk memperjuangan hak-hak perempuan. Karena saat ini ada gap yang sangat tinggi antara mereka yang menguasai sumber daya ekonomi dan politik dengan yang termarginalkan.” Kata ibu Nur.
Grand Design Arah Perjuangan Politik Perempuan NTT
Selain bedah buku tentang Gender, Birokrasi dan Politik juga dilangsungkan Launching Grand Design Arah Perjuangan Politik Perempuan NTT tahun 2013-2018. Grand design ini di susun oleh tim 7 yang dikoordinir oleh Sofia Malelak-Dehaan dan anggota terdiri Ibu Tori Ata, Ibu Yuli, Ibu Fat, Ibu Yovita Mitak, Ibu Rika dan Ibu Ana.
Dalam penjelasannya Sofia Malelak-Dehaan mengataan bahwa Hambatan utama dalam menyukseskan Grand Design ini adalah anggaran, jadi di harapkan Grand Design ini dapat menjadi acuan dan masuk dalam RPJMD Provinsi dan Kabupaten serta masuk dalam dokumen pemerintah.
Dalam sambutannya ketika melaunching Grand Design Arah Perjuangan Politik Perempuan NTT, yang dibacakan oleh Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Sekretariat Daerah NTT, Yovita Mitak; Sekretaris Daerah NTT Frans Salem mengatakan bahwa kaum perempuan boleh dikatakan Silent Majority dalam struktur politik dan proses pengambilan keputusan.
Lebih jauh Frans Salem mengatakan bahwa kualitas generasi penerus bangsa terletak pada sentuhan tangan seorang perempuan, karenanya sudah saatnya kita semua bergandengan tangan mendukung keterlibatan perempuan dalam dalam panggung politik demi kesejahteraan bersama.
Komentar